Perjalanan Jakarta – Pontianak

Setelah lama tidak menggunakan pesawat terbang untuk bepergian karena terbatasi oleh masa pandemi, maka tepat Rabu, tanggal 17 Nopember 2021 kami melakukan perjalanan ke Kota Pontianak, Kalbar. Tujuannya adalah melakukan pendampingan peserta Latsar dalam rangka melaksanakan aktualisasi, kegiatan ini dalam bentuk Monev. tidak seperti biasanya, perjalanan dengan pesawat yang paling penting diingat dan diperhatikan dengan baik adalah jadwal keberangkatan, persiapan dari rumah ke bandara melihat estimasi waktu yang tidak akan terkena kemacetan, sehingga masih terlayani untuk pencetakan kartu boarding dan memasukkan barang-barang bawaan ke bagasi melalui loket masing-masing maskapai penerbangan. Tapi kali ini adalah, satu hari sebelum tanggal keberangkatan harus benar-benar menyiapkan waktu untuk melakukan pengecekan kesehatan terkait virus corona 19 melalui PCR, ada dua pilihan yaitu hasil test dengan waktu hanya setengah hari dan pilihan kedua yang lebih murah biaya yang harus dikeluarkan tapi memerlukan waktu 24 jam.

Gambar 1. harga berbagai test kesehatan terkait virus covid 19

Perjalanan dari Jakarta, sekarang ini hanya melalui bandara Soeta, karena Halim Perdana kusuma sedang dalam perawatan dari Angkasa Pura. Prosedur masuk pesawat juga mengalami penambahan tindakan terkait pengecekan kesehatan dalam rangka mengatasi penyebaran virus covid 19, sudah 2 tahun penyakit ini menjadi momok bagi mereka yang sedang atau dalam perjalanan. Instalasi aplikasi pedulilindungi pada smart handphone menjadi hal yang wajib dilakukan. hasil test PCR otomatis terintegrasi pada aplikasi ini, sehingga pengecekan cukup dengan memindaikan qrcode pada kiosk yang disediakan pihak bandara dan bagi yang terkendala dapat menggunakan hardcopy dengan melakukan pemerikssaan dokumen secara manual, kedua fasilitas di Bandara soeta tersedia pada terminal 2.


Gambar 2 dan 3. Kiosk validasi test kesehatan virus 19.


Gambar 4 dan 5. Validasi manual pengecekan test hasil PCR.

Proses berikutnya berjalan normal, yaitu deteksi logam ketika akan memasuki gate dimana pesawat sudah menunggu penumpang untuk dinaiki, kecuali terjadi hal-hal tertentu yang membuat keberangkatan tertunda. Hal yang menarik adalah setiba di bandara tujuan, sebaiknya sebelum penerbangan, penumpang pesawat sudah mengisi e-HAC (electronic Health Alert Card) sehingga memuluskan perjalan ke tempat tujuan tanpa harus mengisi data-datanya terlebih dahulu. Bagi yang baru pertama kali pastinya akan memakan waktu mengisi data ini, karena cukup detail, mulai dari mengisi data pribadi, scan tiket pesawat untuk detail perjalanan, mengisi manual kota asal dan tujuan, serta mengisi riwayat penyakit yang pernah diderita.

Demikian sekelumit pengalaman pertama kali perjalanan di masa pandemi, setelah hampir 2 tahun tidak menggunakan pesawat terbang.