Pembelajaran Sains IPA Berbasis Teknologi Informasi di Tengah Masa Darurat Covid-19
Oleh: Ratna Julyanti, S.Pd
Guru pada MTs Negeri Singkawang
World Health Organization (WHO) telah menetapkan virus Corona atau COVID-19 sebagai pandemi karena telah menyebar ke lebih dari 100 negara di dunia. WHO sendiri mendefinisikan pandemi sebagai situasi ketika populasi seluruh dunia ada kemungkinan akan terkena infeksi ini dan berpotensi sebagian dari mereka jatuh sakit. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana atau meliputi geografi yang luas.
Pandemi COVID-19 akan berdampak dari berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi, sosial, termasuk juga pendidikan. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada Kamis (5/3) menyatakan bahwa, wabah virus corona telah berdampak terhadap sektor pendidikan. Hampir 300 juta siswa terganggu kegiatan sekolahnya di seluruh dunia dan terancam berdampak pada hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Di Indonesia sendiri, dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya. Jika kondisi seperti ini terus meningkat, maka sudah bisa dipastikan dampaknya terhadap sektor pendidikan juga akan semakin meningkat. Dampak yang paling dirasakan adalah peserta didik di instansi penyelenggara pelayanan pendidikan, seperti sekolah disemua tingkatan, lembaga pendidikan non formal hingga perguruan tinggi.
Di tengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, kita harus tetap semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi covid19. Konsep sekolah di rumah (home-schooling) tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional. Meski makin populer, penerapan pembelajaran online (online learning) selama ini juga terbatas pada Universitas Terbuka, program kuliah bagi karyawan di sejumlah universitas dan kursus-kursus tambahan (online courses). Tapi, kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah, memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online, dalam skala nasional. Dalam hal ini menuntut para praktisi pendidikan harus melakukan inovasi pembelajaran secara besar-besaran demi mencapai suksesnya tujuan pendidikan Indonesia, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pembelajaran IPA di SMP/MTs diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang belajar IPA adalah metode atau strategi belajar yang digunakan guru. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut di atas, metode, strategi atau teknik pembelajaran yang tepat perlu diupayakan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah melakukan inovasi dalam strategi atau teknik pembelajaran. Salah satu inovasi Pembelajaran IPA yang dapat dilakukan oleh seorang guru ditengah merebaknya virus Corona adalah mengkolaborasikan model pembelajaran yang interaktif berbasi IT (Informasi dan Teknologi).
Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta kepada seluruh peserta didik dalam upaya menekan laju penularan penyebaran virus Covid-19. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan pembelajaran secara daring ini siswa maupun guru di tuntut menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online ini. Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH), maka mampu memaksa dan mempercepat mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran sains IPA.
Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Menurut Artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul ”12 Aplikasi Pembelajaran daring Kerjasama Kemendikbud, Gratis!”, maka ada beberapa sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sains IPA berbasis IT yang dapat digunakan secara gratis oleh pendidik dan peserta didik, diantaranya yaitu:
1. Rumah Belajar
Merupakan aplikasi belajar daring yang dikembangkan oleh kemendikbud dengan tujuan untuk menyediakan alternative sumber belajar dengan pemanfaatan teknologi. Terdapat berbagai fitur seperti Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Kelas Digital, Bank Soal, buku Sekolah elektronik, Peta Budaya, karya Bahasa dan Sastra, serta fitur lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa secara gratis.
Alamat web Rumah Belajar: https://belajar.kemdikbud.go.id/
2. Meja Kita
Penyajian materi di lakukan secara sistematis dan dilengkapai forum diskusi yang bisa dimanfaatkan untuk Tanya jawab. Meja kKita menyediakan materi pembelajaran dari SD-SMA yang gratis dan cukup lengkap, serta ribuan catatan yang sudah diunggah oleh murid-murid di komunitas pelajar di seluruh Indonesia. Meja Kita mendukung siswa yang harus belajar di rumah untuk tetap dapat berdiskusi, PR, Soal dan Tugas, serta berbagai catatan materi pembelajaran lainnya.
Alamat web Meja Kita : https://mejakita.com/
3. ICANDO
ICANDO merupakan aplikasi pendidikan anak yang memiliki program pembelajran yang sesuai dengan kurikulum 2013 Revisi yang dikembangkan secara komprehensif dengan ratusan minigames yang akan meningkatkan motivasi belajar anak-anak.
Alamat web ICANDO : https://bit.ly/appicando
4. Google For Education
Untuk mendukung belajar daring terutama yang diterapkan oleh berbagai daerah pada isu pandemic Covid-19, Google For Education menyediakan layanan menggunakan Chromebooks dan G-Suite yang memungkinkan pembelajaran virtual walaupun dengan konektivitas internet yang rendah.
Alamat Web Google For Education: https://blog.google/outreach-initiatives/education/offline-access-covid19/
5. Kelas Pintar
Kelas Pintar merupakan salah satu penyedia system pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk m embantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Dengan menghadirkan personalisasi dashboard untuk siswa, Guru dan Orangtua, kleas pintar berisi materi kurikulum 2013 yang disajikan dengan interaktif.
Alamat Web Kelas Pintar: https://www.kelaspintar.id/
6. Microsoft Office 365
Microsoft Office 365 menyediakan layanan Office 365 yang dapat digunakan oleh guru dan siswa secara gratis dan bukan versi percobaan. Office 365 dapat diakses dan di perbarui secara realtime termasuk Word, Excel, Power Point, One Note dan Microsoft Teams, serta fitur ruang kelas lainnya. Guru dan siswa hanya perlu menyiapkan alamat email dengan domain sekolah.
Alamat Web Microsoft Office 365: https://www.microsoft.com/id-id/education/products/office
7. Quipper School
Quipper School menawarkan cara belajar inovatif untuk proses belajar mengajar. Platform ini mudah mendukung guru untuk mengelola tugas dan pekerjaan rumah yang lebih efektif. Sehingga guru dapat mengenali kekuatan dan klemahan siswa lebih mudah.
Alamat Web Quipper School: https://www.quipper.com/id/school/teachers/
8. Ruang Guru
Ruang Guru merupakan layanan belajar berbasis tekhnologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan, marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses melalui web dan aplikasi Ruang Guru.
Alamat Web Ruang Guru: https://sekolahonline.ruangguru.com/
9. Zenius
Zenius memiliki program belajar mandiri dirumah dengan menyediakan puluhan ribu video materi belajar lengkap untuk jenjang SD, SMP, SMA untuk kurikulum 2013 revisi. Selain itu siswa dapat mengkases materi belajar lengkap dengan latihan soal dan jawabanya.
Alamat web Zenius: https://www.zenius.net/belajar-mandiri/
10. Cisco Webex
Cisco Webex guru akan mengajar seperti biasa melalui video termasuk berbagi konten presentasi dan berinteraksi dengan papan tulis digital layar computer/smartphone. Cisco Webex juga menyediakan ruang kelas digital berbasis messaging, sehingga guru dan murid dapat tetap berdiskusi dan berbagi materi melalui fitur goup cahat di Cisco Webex Teams yang disediakan.
Alamat Ewb Cisco Webex: https://cart.webex.com/sign-up?utm_medium=OwnedContent&utm_campaign=APJC_ID_RemoteWork
Dengan menggunakan media online tersebut, maka Pembelaran Sains IPA yang biasa saja akan menjadi sesuatu yang luar biasa jika di kolaborasikan dengan kecanggihan tekhnologi. secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh siswa maupun guru. Setelah pendidik mampu menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka akan tercipta pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran. Dalam hal ini, guru lebih persuasif karena membuat peserta didik semakin tertarik dengan materi yang diberikan oleh guru melalui video kreatif tersebut. Peserta didik tentu akan dapat memahami apa yang dijelaskan oleh guru melalui video kreatif yang dibuat oleh guru tersebut. Sehingga dengan adanya penerapan model pembelajaran di rumah ini, membuat siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara online.
Pembelajaran sains IPA berbasis penggunaan teknologi informasi dalam menyelesaikan tugas pada siswa, juga dapat menimbulkan kreativitas di kalangan siswa dalam mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari guru, mereka dapat menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan pemikiran melalui analisis mereka sendiri, tanpa keluar dari pokok bahasan materi yang telah disampaikan oleh guru.