Wadah Upgrade Ilmu yang Fantastis

Oleh: Linayeti, S.Pd.
Guru pada MTs Al-Falah Cilograng, Kab. Lebak-Banten

Balai Diklat Keagamaan Jakarta mengagedakan  Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) gelombang ke-2 secara serentak sebanyak 17 pelatihan. Pelatihan tersebut dimulai dari hari Senin 07 hingga 19 Februari 2022. Hal ini tentu saja bertujuan untuk melatih dan mendidik para pegawai (guru-guru ASN) di lingkungan Kementerian Agama agar meningkatkan kompetensinya (bdkjakarta.kemenag.go.id).

Hal tersebut sesuai pasal 21 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, disana disebutkan yang menjadi hak ASN. Salah satu hak ASN adalah mengikuti pengembangan kompetensi. Pengembangan kompetensi tersebut dapat berupa Pendidikan dan Pelatihan. Jadi harapan negara kepada ASN yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan maka dapat menambah kompetensi dan integritas seseorang. Selanjutnya dalam PP Nomor 17 Tahun 2020 menyebutkan bahwa setiap ASN berhak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan paling sedikit 20 Jam pelajaran dalam 1 tahun.

Guru adalah sosok penting dalam proses belajar mengajar di kelas (madrasah). Guru juga yang bisa mempengaruhi siswa agar proses pembelajaran tercapai dengan baik. Ada pepatah tua, “Guru itu digugu dan ditiru“. Dalam Kamus Umum Bahasa Sunda, “digugu” berasal dari kata dasar gugu, yang memiliki arti “nurut” (patuh). Sedangkan kata “ditiru” berasal dari kata dasar tiru, yang memiiki arti “nurutan” (mengikuti). Dengan kata lain bahwa seorang siswa bisa meniru, mengikuti bahkan patuh pada apa yang dikatakan, dilakukan dan diperbuat oleh gurunya. Oleh sebab itu, guru harus belajar terus dan terus belajar (meng-upgrade diri) untuk dapat membantu siswa mencapai hasil terbaik dari setiap proses pembelajaran di kelas (madrasahnya).

Salah satu cara guru dalam meng-upgrade diri diantaranya dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan. Hal tersebut sesuai denga pasal tentang ASN yang dipaparkan di atas dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang baik agar dapat menjalankan tugas dalam jabatannya secara profesional sesuai kebutuhan instansinya.

Hal ini yang dirasakan pula oleh 30 ASN selaku peserta PJJ Publikasi Ilmiah bagi Guru MTs di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Lebak. Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Jakarta sejak Senin (07/02) dan berakhir hingga Sabtu (19/02). PJJ yang berlangsung melalui zoomiting, penggunaan applikasi LMS, dan grup WA ini  menjadi wadah meng-upgrade para ASN yang sangat fantastis. Tidak fantastis bagaimana coba, baru saja 6 hari berlangsung semua peserta PJJ merasakan ada sesuatu yang luar biasa. Para peserta PJJ mengaku otaknya yang sudah tumpul kembali terasah dengan materi-materi yang disampaikan oleh Widyaiswara PJJ tersebut. Banyak ilmu baru dan pengalaman yang peserta PJJ dapatkan meski baru 6 hari mengikuti PJJ ini. Selain itu, peserta PJJ menjadi termotivasi dan semangat. Baik dalam pembuatan publikasi ilmiah atau pun dalam tugas pokoknya sebagai pendidik di madrasah.

Berikut beberapa manfaat dari mengikuti PJJ yang menjadi wadah upgrade ilmu yang fantastis untuk para ASN sebagai peserta, diantaranya:

  1. Menjadi kenal pada diri sendiri juga orang lain
    Dengan PJJ ini, peserta menjadi lebih tahu dan kenal pada karakter masing-masing. Mulai dari mengetahui kelebihan dan hal-hal yang kurang baik yang ada pada diri peserta. Selain itu, peserta pun bisa lebih kenal pada karakter orang lain dengan cara melihat berbicaranya dan mengambil keputusan.
     
  2. Lebih melek teknologi
    Tidak dipungkiri, meski zaman sudah canggih namun tetap ada ASN yang masih gagap teknologi (gaptek). Misalnya dalam PJJ ini, masih ada beberpa ASN yanga belum akrab dengan applikasi LMS. Namun seiring waktu pelaksanaan PJJ ini yang tadinya belum akrab jadi lebih mahir dengan applikasi yang menjadi tempat belajar dan kirim tugas peserta PJJ ini.
    Selain itu, melalui PJJ ini pula para ASN diingatkan kembali cara dan teknik penulisan di word dan power point dengan baik dan benar. Hal ini bertujuan agar para ASN mahir dalam mengetik untuk menunjang pembuatan karya tulis ilmiah.
     
  3. Merubah Mindset ke arah yang positif
    Awalnya banyak ASN peserta PJJ ini yang selalu berpikir negative sebelum melakukan sesuatu. Misalnya, mana mungkin bisa membuat karya tulis dalam seminggu ini. Namun dengan PJJ ini peserta jadi bisa merubah mindsetnya ke arah yang lebih positif. Hal ini bisa dibuktikan dengan bisa menyelesaikan proposal PTK tidak sampai seminggu.
    Kemudian banyak juga peserta PJJ ini yang mengaku suka menunda-nunda pekerjaannya sehari-hari. Namun setelah diberikan arahan oleh Widyaiswara para peserta PJJ jadi bisa aktif untuk tidak lagi menunda-nunda pekerjaan (tugas). Hal tersebut sesuai dengan tujuan PJJ yakni agar peserta mampu berprilaku positif untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif selama proses pelatihan hingga nanti di tempat tugasnya masing-masing.
     
  4. Menjadi lebih tahu dan semangat dalam hal penulisan publikasi ilmiah
    Ternyata masih ada ASN yang belum tau jenis-jenis publikasi ilmiah. Kebanyakan dari mereka tahunya hanya PTK dan makalah saja yang bisa dijadikan AK dalam kenaikan pangkat. Selain itu, sebelum mengikuti PJJ ini banyak ASN yang merasa dan menganggap susah untuk membuat publikasi ilmiah. Namun berjalannya PJJ ini, peserta jadi lebih semangat dalam menulis publikasi ilmiah yang merupakan sama-sama memiliki nilai AK. Buktinya,peserta PJJ bisa menyelesaikan semua tugas publikasi ilmiah hanya dalam waktu sehari atau dua hari untuk tiap produknya. Produk yang sudah dihasilkan peserta PJJ dalam dua minggu ini ada 6 produk. Produk tersebut diantaranya, PPT untuk presentasi di forum ilmiah, proposal PTK, tulisan ilmiah popular, Diktat mata pelajaran, evaluasi diri guru, dan buku pedoman guru.
     
  5. Menambah relasi dari beberapa instansi
    Disadari atau tidak, dengan mengikuti PJJ ini dapat menjalin relasi dan komunikasi yang harmonis dengan peserta lainnya. Peserta yang ditemui di PJJ berasal dari background yang berbeda. Namun dengan bersosialisasi dan saling sharing pengalaman di dalam kelas daring, maka para peserta dapat bertukar pikiran, ilmu, dan informasi. Sehingga dari PJJ ini menambah kawan hingga persaudaraan lewat silaturahmi daring. Selain itu, PJJ ini pun terjalin kerjasama dan dan percaya diri dalam mengambil keputusan yang bijak.
     
  6. Menambah AK  sebagai Bonus dari PJJ
    Berdasarkan Buku IV tahun 2019, seorang ASN membutuhkan AK tiap jabatannya. AK tersebut diambil dari aspek pengembangan diri dan publikasi ilmiah atau karya inovatif.
    Pengembangan diri seperti PJJ yang durasi antara 30 s.d 80 jam ini memiliki 1 AK. Publikasi ilmiah berupa PTK yang diseminarkan memiliki 4AK. Karya tulisan ilmiah popular yang dimuat di majalah atau website resmi tarap nasional memiliki 1,5AK. Diktat sesuai mata pelajaran yang diampu memiliki 0.1AK/semesterjika digunakan di madrasah saja. Selain iti, Buku Pedoman Guru pun menghasilkan 1AK/tahunnya.
    Ibarat pepatah, “sekali berdayung dua tiga gunung terlampaui”. Dalam mengikuti PJJ ini, para peserta bisa mengambil dua keuntungan untuk mengumpulkan angka kreditnya. Jadi dengan mengikuti PJJ ini peserta bisa dapat aspek pengembangan diri dari sertifikatnya dan dapat ilmu baru hingga 4 produk baru berupa tulisan karya ilmiah (PTK, tulisan ilmiah populer, Diktat, dan Buku Pedoman Guru) yang bisa menambah AK untuk aspek publikasi ilmiah.

Banyak manfaat dengan mengikuti kegiatan PJJ ini. PJJ  merupakan wadah upgrade ilmu yang fantastis untuk para ASN. Dengan PJJ ini pula, para ASN jadi bertambah dalam hal kompetensi dan integritasnya sehingga bisa bertugas secara professional sesuai etika ASN di tempatnya masing-masing.