Berita
Penguatan Core Values ASN dalam Pembukaan Orientasi PPPK Angkatan XLIV BDK Jakarta Tahun 2024

Penguatan Core Values ASN dalam Pembukaan Orientasi PPPK Angkatan XLIV BDK Jakarta Tahun 2024

Balai Diklat Keagamaan Jakarta menyelenggarakan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah Angkatan XLIV tanggal 28 November s.d. 1 Desember 2024.

Acara pembukaan orientasi dihadiri oleh Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama didampingi oleh Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Balai Diklat Keagamaan Jakarta. Dalam laporannya, Sahro Wardi menyampaikan bahwa orientasi ini merupakan angkatan terakhir yang diselenggarakan oleh BDK Jakarta tahun 2024 yang diikuti oleh 39 orang PPPK dari unit  eselon I pusat (Sekretariat Jenderal, Ditjen Pendidikan Islam, Ditjen PHU, BPJPH), Kanwil Kementerian Agama Prov. DKI Jakarta, Kalimantan Barat dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Orientasi ini bertujuan untuk pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah kepada peserta antara lain terkait core values ASN dan lima budaya kerja Kementerian Agama, tambahnya. Dengan orientasi ini diharapkan peserta dapat menyerap ilmu pengetahuan, perubahan sikap perilaku menuju yang lebih baik serta dapat mengimplementasikan dalam sisi kedisiplinan, kerjasama dan prakarsa pada instansi masing-masing. Di akhir laporannya Sahro Wardi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan usaha kita Bersama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menyampaikan materi Pembangunan Bidang Agama. Dalam materinya Moh. Ishom menyampaikan poin penting arahan Menteri Agama dalam Rakernas Kementerian Agama Tahun 2024. Namun sebelumnya, beliau menekankan kepada seluruh peserta orientasi agar selalu mengimplementasikan Core Values ASN BerAKHLAK (Berorientasi  Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dan 5 budaya kerja Kementerian Agama dan menjadikannya sebagai pedoman dalam bekerja di instansi pemerintah. Hal yang menarik disampaikan bahwa sebagai ASN harus berani mengubah budaya kerja “membenarkan kebiasaan” dengan “membiasakan yang benar”.  Benar dalam hal ini adalah sesuai regulasi atau aturan yang berlaku, tambahnya.

Moh. Ishom menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi Kementerian Agama kedepan sangatlah luar biasa. Hal ini juga merupakan arahan Menteri Agama dalam Rakernas tahun 2024 yang diselenggarakan di Bogor beberapa hari yang lalu. Tantangan pertama adalah banyaknya orang-orang yang tidak percaya dengan adanya Tuhan. Kondisi ini disebabkan oleh adanya perang, faktor ekonomi dan kemajuan ilmu pengetahun. Beliau optimis bahwa agama akan tetap eksis tetapi nilai agama mulai kabur. Kedua adalah krisis kepercayaan terhadap lembaga agama. Mereka percaya dengan adanya Tuhan namun tidak mau segala asesorisnya agama yang terlembagakan. Ketiga adalah adanya multipleshock diantaranya cultureshock mulai dari fashion, interaksi sosial dan masih banyak lagi. Keempat adalah bahwa dunia ini sudah uncertainty atau ketidakpastian. Fenomena stateless atau menurunnya rasa nasionalisme terhadap negara, tambahnya.

Peserta orientasi diharapkan dapat bersilaturahim, silatulfikr dan silaturruh, ada kesamaan semangat juang untuk izzul islam wal muslimin, tutupnya.

Penulis : Swastono Sapto Bintoro