Mengajar Lebih Semangat dengan AI
Oleh : Rini Silvana
Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris pada MAN 1 Kota Tangerang
Ada obrolan sederhana di ruang guru saat istirahat makan siang beberapa waktu lalu, tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Wacana yang cukup menginspirasi untuk membuat satu tulisan, mungkin bermanfaat untuk dibaca oleh sesama rekan guru. Komentar satu rekan guru tentang AI, “sebelumnya anak anak kita mencontek dari google, sekarang lebih mudah dengan ChatGPT, bahkan si AI ini lebih pintar dari kita para guru. Anak anak makin tidak berpikir”. Sesuai presumsi, komentar ini menuai respon pro dan kontra dari rekan guru lainnya.
Adalah sangat menarik bahwa kita menjadi saksi bagaimana teknologi mengubah banyak aspek kehidupan kita, dan kelas-kelas tempat kita bekerja sehari hari pun tidak mendapat pengecualian. Teknologi AI ini misalnya, dapatkah kita menjadikannya peluang untuk mengubah cara kita mengajar dan belajar? Pertanyaan seorang guru pemelajar bisa terdengar seperti ini: “Is there any possibility to make AI an invaluable partner to create more meaningful and efficient learning experiences for students?”
Tulisan sederhana ini mencoba mengenalkan AI sebagai mitra guru untuk merancang rencana pelaksanaan pembelajaran atau kata lainnya lesson planning yangsesuai kebutuhan siswa dan membuka peluang untuk personalisasi pembelajaran untuk setiap siswa. Dengan AI, penyusunan rencana pembelajaran yang komprensif dimungkinkan untuk tidak banyak memakan waktu. AI dengan algoritma dan kemampuan analisisnya dapat menyarankan urutan pembelajaran secara optimal sesuai tujuan pembelajaran dan kemampuan siswa pengalaman belajar yang bermakna dan lebih baik untuk para siswa terpenuhi.
Selain itu, dengan memanfaatkan AI, guru tidak hanya dapat merancang kegiatan pembelajaran tetapi juga mebuat latihan soal yang bervariasi, menarik dan sesuai dengan target capaian yang diinginkan guru dengan tidak menyita banyak waktu. Mari mencoba dengan satu AI yang sudah cukup dikenal oleh kita para guru, yaitu chat.openai.com atau ChatGPT dan selanjutnya akan kita coba dengan app.magicschoolai untuk melihat perbedaannya
Di bawah ini adalah tampilan percakapan dengan ChatGPT.
Saran yang diberikan oleh ChatGPT adalah sebagai berikut:
Tampilan saran ChatGPT ini cukup memberi gambaran seperti apa kegiatan kita di kelas, tetapi kita bisa mengksplorasi lebih jauh. Misalnya, saya yang meyakini ’tidak ada kesempatan kedua untuk kesan pertama’ harus mencari aktivitas menarik untuk kegiatan pendahuluan. Untuk itu, saya bertanya lagi kepada ChatGPT.
Ide dari ChatGPT ini bisa dikembangkan tentunya sesuai dengan profil dan karakter siswa kita di kelas. Sebagaimana kita dapat meng-eksplorasi kegiatan pendahuluan kita pun dimungkinkan untuk menggali lebih untuk kegiatan selanjutnya, termasuk membuat soal latihan untuk kegiatan inti. Kita hanya perlu mengkomunikasikan keinginan kita kepada AI ini. Di bawah ini adalah latihan soal yang dibuat oleh AI.
Jika saran ChatGPT sudah sesuai dengan konteks kita, maka tugas kita hanya memindahkannya ke aplikasi Kahoot atau Quizziz untuk pengalaman belajar yang lebih menyenangkan bagi siswa. Jika belum, kita perlu merubahnya sesuai dengan konteks dan kebutuhan kita.
Ada pelajaran bermakna dari proses di atas, bahwa benar AI bisa membantu guru yang memiliki waktu terbatas, menyiapkan rencana pembelajaran, juga membuat latihan soal sesuai target pembelajaran. Tetap saja, pengetahuan atau wawasan guru bernilai lebih utama, sebagai kecerdasan buatan, AI tidak memiliki emosi, rasa dan empati yang justru diperlukan saat guru membersamai siswa dalam proses pembelajaran. Saat membersamai siswa, guru membentuk karakter, mengajarkan kesantunan dan membiasakan berpikir kritis dengan keteladan, menjadi contoh atau mempraktikan secara langsung. AI bisa menganalisis, pun guru semakin tertantang untuk memiliki kemampuan analitis lebih, dan itu yang akan ditiru siswa kita.
Kembali kepada pembahasan tentang AI, selain ChatGPT ada magicschoolai yang dapat di akses pada https://app.magicschool.ai/tools, platform AI yang membantu guru menyusun rencana pembelajaran, membuat rubrik, membuat soal dan mengevaluasi tulisan siswa. Jika kita login, maka tampilannya seperti ini:
Hanya saja untuk eksplorasi maksimal, platform ini berbayar. Ada beberapa fitur yang kita bisa gunakan tanpa biaya. Sebagai guru, tool favorit adalah Lesson Plan untuk ide rancangan RPP, Student Work Feedback untuk evaluasi tulisan siswa, kita hanya perlu meng-copy dan paste tulisan siswa, AI akan membantu memnunjukkan kelebihan dan kekurangan dari tulisan itu, ada Multiple Choice Assessements untuk membatu membuat soal pilihan ganda, ada Text Rewriter untuk parafrase tulisan serta ada Text Translator untuk menerjemahkan bahasa sesuai permintaan kita.
AI ini juga memiliki Chatbox dengan Raina sebagai Pelatih Instruksional yang membantu mejawab pertanyaan kita terkait pedagogi, praktik baik, manjemen kelas dan hal hal terkait pekerjaan kita sebagai guru sekolah. Raina ini bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Cara terbaik untuk mengenal platform AI ini adalah dengan sign up, kemudianlog in dan eksplor setiap tool.
Simpulan dari tulisan ini adalah dengan bantuan AI, guru dapat menghemat waktu dalam persiapan mengajar dan dapat lebih fokus pada interaksi dengan siswa. Hal yang tidak tergantikan dari keberadaan seorang guru adalah interaksi baik fisik maupun emosional dengan siswanya.
Oh ya, saya perlu memberitahu bahwa kerangka/outline tulisan ini dibantu AI, tetapi eksekusi selanjutnya adalah penulis sendiri. Personalisasi penulis bisa dilihat dari diksi, frasa dan analogi pada tulisan inii, yang artinya artikel ini tidak dibuat oleh AI. Juga, gambar diatas dibuat dengan memanfaatkan teknologi, yaitu aplikasi Canva, untuk menunjukkan sentuhan personal penulis. Itulah yang menjadi pembeda kita dengan AI. Jadi tidak perlu insecure atau menjadikan alasan untuk berhenti belajar dan beradaptasi, memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaan kita.