Artikel
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FLASH CARDS DALAM MENINGKATKAN PERBENDAHARAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FLASH CARDS DALAM MENINGKATKAN PERBENDAHARAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS

Oleh: Kholish Shudqiyati
Guru pada MTs Negeri 28 Jakarta

Bahasa Inggris disebut juga bahasa kedua atau second language, karena bahasa Inggris merupakan bahasa sasaran yaitu bahasa yang sengaja dipelajari dengan tujuan tertentu (Brown, 2008).Bahasa Inggris menjadi bahasa kedua bagi banyak sekolah di Indonesia dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Menengah Atas. Di tingkat Taman Kanak-Kanak, Bahasa Inggris dikenalkan dengan cara bermain sambil belajar. Tingkat sekolah dasar negeri, bahasa inggris sebagai muatan lokal (mulok) yang artinya pelajaran tersebut adalah kegiatan kurikuler yang diajarkan untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak bisa dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.Landasan kurikulum muatan lokal diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.Menurut Suyitno (1999:175), terdapat tiga sasaran pokok pelaksanaan kurikulum muatan lokal (KML), diantaranya yaitu:

  1. Mengakrabkan siswa pada nilai-nilai sosial budaya dan lingkungannya.
  2. Mengembangkan keterampilan fungsional yang dapat menunjang kehidupan.
  3. Menumbuhkan kepedulian siswa terhadap masalah-masalah lingkungan.

Namun ada banyak juga sekolah tingkat dasar yang menjadikan bahasa inggris sebagai pelajaran utama . Biasanya sekolah dasar yang menerapkan sebagai mata pelajaran utama adalah sekolah swasta/ yayasan. Pada sekolah internasional, bahasa inggris bahkan menjadi bahasa pengantar sehari- hari. Hal ini beralasan karena, pertama pada anak- anak usia dini belajar bahasa lebih mudah ditangkap; kedua pada zaman yang serba digital sekarang ini yang mana semua sistem menggunakan bahasa Inggris otomatis pengenalan bahasa Inggris sejak dini akan mempermudah peserta didik sekolah dasar untuk menerima tekhnologi dengan baik; ketiga hampir semua sistem kehidupan menggunakan bahasa Inggris; keempat peserta didik mudah melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan tidak merasa terkejut ketika menerima pelajaran.

Bahasa inggris mengajarkan 4 keterampilan , yaitu membaca (reading), mendengar (listening), berbicara (speaking) dan menyimak (listening). Di tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah menengah Atas, bahasa inggris adalah pelajaran utama/ inti yang masuk ke dalam mata pelajaran UN, sehingga pengajaran bahasa inggris sudah mengarah ke keterampilan menyelesaikan soal-soal. Pada tingkat menengah, siswa lebih diarahkan untuk menguasai keterampilan membaca dan menyimak. Hal ini sebagai persiapan untuk menghadapi Ujian Nasional berbasis teks tulis. Namun keterampilan berbahasa yang lain seperti berbicara, menulis tetap diajarkan untuk mendukung satu sama lainnya dengan porsi yang seimbang. Di tingkat menengah Atas, bahasa inggris diarahkan ke keterampilan berbicara dan mendengar, sebagai modal utama Ujian Nasional. Yang menjadi permasalahan semua guru bidang study bahasa inggris adalah rendahnya kemampuan siswa dalam peguasaan kosakata. Jika ingin mahir berbicara bahasa inggris, tanpa kosakata yang memadai akan sangat sulit untuk membangun sebuah komunikasi. Pada keterampilan menulis tidak akan tercipta sebuah kalimat atau karangan tanpa penguasaan sebanyak-banyaknya kosakata. Hampir semua tulisan dalam Bahasa inggris tidak sama bunyinya (pronounciation) atau cara membacanya. Diperlukan banyak kosakata agar pendengaran dan logika bisa membedakan antara bunyi dan tulisan. Semakin banyak mendengar dan menyimak akan semakin luas perbendaharaan bank kata. Maka dari itu keterampilan mendengar dan menyimak sangat diperlukan. Kemampuan bahasa Inggris dapat dilihat dari kekayaan kosakata yang dimiliki seseorang.

Sudah banyak para ahli bahasa menerbitkan buku-buku yang berisi bagaimana caranya agar siswa menguasai kosakata sebanyak-banyaknya. Melalui media massa cetak maupun digital, sudah banyak contoh media pembelajaran, video penerapan model pembelajaran, teori-teori pendekatan bahasa, serta karya-karya inovatif lainnya. Semuanya bertujuan memberikan wawasan dan tambahan ilmu bagi para pendidik maupun pembelajar.

Media pembelajaran yang sering digunakan oleh pendidik maupun pembelajar bahasa adalah penggunaan kartu atau flash cards. Flashcards adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar. Tujuan dari flash cards adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini. Para ahli pendidikan anak, diantaranya Dr. Maria Montessori, Dr. Makoto Shichida dan lainnya menemukan fakta menarik bahwa otak kanan manusia mengalami perkembangan paling pesat ketika usianya 0-6 tahun. Setelah usia 3,5 tahun maka secara berangsur peran otak kiri akan menjadi lebih dominan. Untuk itu pada kesempatan berharga inilah harus dimanfaatkan sebagai potensi terbesar pembentukan otak kanan anak pada usia 0-6 tahun karena anak memiliki daya serap otak yang paling maksimal diusia tersebut. Tujuan dari metode itu adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini. Dasar dari metode flashcard adalah melatih anak menghafal asosiasi antara gambar dan kata-kata, sehingga ketika ia melihat kata-kata itu lagi di kemudian hari maka ia akan mengingat dan dapat mengucapkannya. Inilah yang disebut ”membaca”. Gambar yang terdapat pada flash cards tersebut akan membantu meningkatkan daya ingat anak-anak, karena visual memberikan pengaruh yang lebih besar dalam mengingat dan memahami sesuatu dibandingkan verbal/audio. Media flash cards dapat dengan mudah membantu siswa merecall kosakata baru yang sedang dipelajari, karena flash cards memiliki dua sisi yaitu kata dan artinya/ gambar. Seperti yang tampak dalam gambar, satu sisi bertuliskan kata dan cara pengucapannya sedangkan sisi satunya adalah maknanya

Media flash cards memiliki beberapa kelebihan, antara lain mudah dibawa kemana-mana;yakni dengan ukuran yang kecil biasanya 8X 12 cm, 25 X 30 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi, flash cards dapat disimpan di tas bahkan di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat digunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar kelas. Praktis; yakni dilihat dari cara pembuatannya dan penggunaannya, media flash cards sangat praktis, dalam menggunakan media ini guru tidak perlu memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga membutuhkan listrik. Jika akan menggunakannya kita tinggal menyusun urutan gambar sesuai dengan keinginan kita, pastikan posisi gambarnya tepat tidak terbalik, dan jika sudah digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau menggunakan kotak khusus supaya tidak tercecer. Mudah diingat; kombinasi antara gambar dan teks cukup memudahkan siswa untuk mengenali konsep sesuatu, untuk mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu dengan gambarnya, begitu juga sebaliknya untuk mengetahui nama sebuah benda atau konsep dengan melihat huruf atau teksnya. Menyenangkan; media flash cards dalam penggunaannya dapat melalui permainan. Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari suatu benda atau nama-nama tertentu dari flash cards yang disimpan secara acak, dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuatu perintah. Bisa juga dengan cara berkompetisi. Pendidik membuat beberapa kelompok. Setiap kelompok diberikan sejumlah kartu . Pada sesi pertama setiap anggota kelompok mengambil kartu secara bergiliran sambil dibaca keras dengan tujuan agar siswa lain ikut mendengar dan mengingat. Sesi kedua dibuat kompetisi. Satu orang mencatat berapa banyak kosakata yang sudah dihapal, kemudian dicatat. Yang mendapat hafalan terbanyak maka mendapat juara. Begitu seterusnya.

Jadi kesimpulannya, penggunaan media flashcards sangat efektif sebagai alat untuk membantu mempermudah penguasaan kosakata. Karena bentuknya yang simple sehingga mudah dibawa kemana-mana dan dapat digunakan setiap saat. Flashcards juga bisa ditukar dengan teman lain sehingga akan menambah perluasan kosakata. Dengan penggunaan flashcards, penguasaan keterampilan berbicara, menulis, membaca dan menyimak bahasa Inggris akan lebih cepat dikuasai.