BDK Jakarta menggelar Diklat Instansi Lain : Peningkatan Kompetensi Pegawai Aspek Komunikasi Efektif
Bogor, 11 September 2020, Untuk meningkatkan kompetensi para Pegawai, terutama pada aspek komunikasi efektif, Balai Diklat Keagamaan Jakarta menggelar Diklat Instansi Lain : Peningkatan Kompetensi Pegawai Aspek Komunikasi Efektif yang dilaksanakan dari tanggal 11 s.d. 13 Desember 2020 yang dilaksanakan di Hotel Zia Agria Bogor. Kegiatan diklat ini berkolaborasi dengan SCB Consulting dan dibuka secara resmi oleh Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag, Bapak Achmad Gunaryo
Dalam penyampaian pembukaan kegiatan ini beliau Kaban meyampaikan sebuah topik yang sangat menarik dan up to date dengan judul “Hidup Di Tengah Perubahan”. Kaitan antara judul kegiatan ini “ peningkatan kompetensi aspek komunikasi efektif “ dengan judul yang disampaikan oleh Kaban yaitu “ Hidup di Tengah Perubahan” adalah saling keterkaitan kuat, dimana aspek komunikasi efektif di era glabalisasi ini sangat dibutuhkan dan startegis serta penting akan kemanfaatannya.
Kegiatan ini diharapkan untuk menjawab kebutuhan berkomunikasi secara efektif bagi semua sumber daya manusia, untuk meningkatkan kinerja secara koorporatif dan kondusif di lingkungan kementerian agama khususnya di balai diklat keagamaan Jakarta. Untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas kerja dan kinerja bagi jajaran pegawai BDK Jakarta. Diharapkan Untuk mencapai target visi dan misi yang telah disiapkan diawal tahun 2021. Dimana tahun tersebut adalah tahun yang penuh tantangan baru dan lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya.
Era Globalisasi menuntut sumber daya yang siap bekerja dan bersaing dengan berbagai Negara di seluruh dunia. Oleh karena itu balai diklat keagamaan Jakarta telah merumuskan Motto balai Diklat keagamaan Jakarta dengan tiga kata yang simple dan penuh makna yaitu “ Unggul, Profesional dan Terdepan “ sebagai harapan dan realisasi dari visi misi yang telah kita rumuskan bersama. Harapan dan Impian tersebut menjadi acuan kerja dan kinerja seluruh pegawai balai diklat keagamaan Jakarta dan sebagai stimulus untuk penyemangat, pemersatu serta bersinergi dalam melaksanakan tugas kediklatan.
Kaban menjabarkan pengertian disrupsi, adalah sebuah perubahan dan inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Disrupsi berpotensi menggantikan pemain-pemain lama dengan baru. Disrupsi bisa dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan sebuah inovasi yang dinamis. era disruptif adalah masa di mana banyak bermunculan inovasi yang tidak terlihat, tidak disadari oleh organisasi, instansi, perusahaan, atau lembaga yang telah mapan sehingga mengganggu jalannya tatanan sistem lama yang ada didalamnya dan berpotensi menghancurkan sistem lama tersebut.
Perubahan tatanan sistem lama yang masih manual digantikan sistem baru yang serba digital menjadikan adanya pergeseran tatanan kehidupan pada berbagai bidang, termasuk bidang jasa pendidikan, dan lain-lain ikut berubah seiring perubahan konsumen menuju arah era disrupsi yang lebih canggih dan maju.
Beliau menyatakan bahwa “Change is Inevitable, but Personal Growth is a Choice” (Bob Proctor), adalah sebuah Perubahan yang tidak bisa dihindari, tetapi Pertumbuhan Pribadi adalah Pilihan. Zaman sudah berubah, Perubahan meliputi banyak hal yang mempengaruhi pola pikir serta gaya hidup seseorang. Sebagai makhluk sosial yang sangat bergantung pada hubungan dengan orang-orang disekitar kita, maka perubahan sekecil apapun harus kita sikapi dengan baik.
Selanjutnya beliau menyatakan juga bahwa “The goal is progress not perfection “ Tujuan adalah sebuah kemajuan dan bukan sebuah kesempurnaan.Untuk mencapai tujuan sebuah organisasi kepemerintahan tidak semudah apa yang kita pikirkan. Untuk mencapai itu dihadapkan dengan adanya berbagai dinamika pergerakan diantara sumber daya manusia itu sendiri dan selain sarana prasarana sebagai alat penunjangnya, untuk mencapai titik yang di harapkan dan cita cita organisasi.
Dalam hal ini Beliau juga menyentil terkait bila sebuah organisai atau individu berhadapan dengan sebuah masalah atau Problem jangan dijadikan sebuah kendala, akan tetapi bisa di jadikan sebagai sebuah peluang yang positif atau opportunity. Untuk memulai kembali sebuah energy baru dan segar maka beliau mengajak kita bersama untuk meluangkan waktu sejenak untuk berkaca diri dicermin dan melatih untuk mentertawakan diri sendiri di depan cermin, sebagai instrospeksi terhadap diri sendiri ,koreksi diri sebelum menilai dan melihat kekurangan dan kelebihan pada diri orang lain, baik secara fisik maupun secara rohani.
Yang pada akhirnya beliau mengkahiri dengan menyampaikan sebuah rumusan keputusan dalam kehidupan, bahwa sebagai berikut yaitu: “Aku memilih hidup karena pilihan, bukan kesempatan, membuat perubahan, bukan alasan, termotivasi bukan dimanipulasi. berguna, bukan dimanfaatkan. Prestasi, bukan kompetensi. Harga diri, bukan mengasihi diri. Mendengarkan suara nuraniku, bukan opini random orang lain…”
Demikian pesan yang beliau sampaikan dalam rangka pemantapan dan pembinaan yang begitu berarti dan mendalam untuk kita gali kembali dan dikaji dari sisi kebermaknaannya yang penuh arti, mendalam dan penuh bermanfaat bagi seluruh pegawai di lingkungan kementerian agama secara langsung ataupun secara tidak langsung sebagai pesan akhir meninggalkan tahun 2020 dan menyongsong awal tahun 2021 yang penuh tantangan dan perjuangan baik secara nasional maupun secara global.
Setelah Upacara Pembukaan kegiatan selesai, diadakan acara perpisahan dengan 2 orang pegawai BDK Jakarta yang akan memasuki masa purnabakti yaitu Bapak Atna Suhatman dan Ibu Mintarsih.