Berita
Mengapa BDK Jakarta mengadakan Pelatihan Keluarga Sakinah?

Mengapa BDK Jakarta mengadakan Pelatihan Keluarga Sakinah?

Mengapa Balai Diklat Keagamaan Jakarta mengadakan Pelatihan Keluarga Sakinah Akt. V Tahun 2023? Mewakili tim panitia pelatihan dari Balai Diklat Keagamaan Jakarta, Sandhy Angelia Megasari menjelaskan dalam acara Pembukaan Pelatihan Keluarga Sakinah Akt. V di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat yang diikuti oleh 30 Orang Peserta yang berasal dari Penyuluh dan Majlis Taklim di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat. Balai Diklat Keagamaan Jakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang memiliki tupoksi menyelenggarakan pelatihan di 3 Provinsi yang masuk dalam wilayah kerja yakni Prov. Jakarta, Prov. Banten dan Prov. Kalimantan Barat, oleh karenanya setiap tahunnya Balai Diklat Keagamaan Jakarta berkolaborasi dan berkoordinasi dengan para PIC di masing-masing Kementerian Agama Kota/Kabupaten untuk merumuskan perencanaan pelatihan yang akan dilaksanakan berbasis Analisis Kebutuhan Diklat dan juga isu-isu aktual. Salah satunya Keluarga Sakinah ini yang menjadi trend pembicaraan masyarakat akhir-akhir ini, sangatlah miris di Indonesia angka perceraian meningkat dalam kurun waktu 2021-2023, dalam sebuah penelitian di Tahun 2022 disebutkan 63,41% disebabkan karena pertengkaran atau perselisihan. Dimana banyak faktor seperti perekonomian, perselingkuhan dls yang mempengaruhi. Oleh sebab itu para penyuluh, asatidz-asatidzah memiliki peran yang sangat penting sebagai garda depan yang terjun ke masyarakat secara langsung dan memahami persoalan-persoalan yang ada.

Pentingnya pelatihan Keluarga Sakinah Angkatan V ini dilaksanakan juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, motivasi dalam menjalankan tupoksinya sehari-hari. Pelatihan ini akan berlangsung dari tanggal 20 s.d. 25 November 2023 dengan kurikulum pelatihan 50 JP yang terbagi atas Kelompok Dasar, Inti dan Penunjang. Disampaikan juga selain hak-hak yang akan diterima peserta pelatihan, diharapkan seluruh peserta berkomitmen melaksanakan pelatihan ini dengan integritas, disiplin mengikuti seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir evaluasi dan mendapatkan kelulusan. Tak lupa terimakasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat, H. Uang, S.H., MM. beserta jajarannya yang turut memfasilitasi kegiatan pelatihan ini.

Selanjutnya dalam materi sekaligus membuka secara langsung kegiatan Pelatihan Keluarga Sakinah Angkatan V ini, beliau menyampaikan pentingnya para ASN turut mengetahui dan memahami 7 Program Prioritas Kementerian Agama, yakni: 1) Penguatan Moderasi Beragama, moderasi artinya jalan lurus, tidak miring ke kanan atau kiri. Para ASN juga diharapkan memiliki sikap nasionalisme, menghormati keragaman budaya, suku, agama, ras. Begitu juga dalam pengimplementasian nilai dalam kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat; 2) Transformasi Digital, bahwa di era teknologi saat ini para ASN di Kementerian Agama harus dapat adaptif menyesuaikan perkembangan yang ada. Seperti juga contoh konkrit yang sedang diupayakan Kementerian Agama Kota Jakbar berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Utara yang mengupayakan hadirnya Mall Pelayanan Publik yang bertujuan memudahkan dan memberi manfaat kepada masyarakat keseluruhan; 3) Revitalisasi KUA, bertujuan meningkatkan kinerja ASN di KUA dan menghadirkan fasilitas yang layak untuk Masyarakat. Di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat merealisasikannya dengan merenovasi 2 (dua) buah KUA menjadi layak fasilitas; 4) Kemandirian Pesantren, pentingnya Lembaga Pendidikan dikelola dengan baik dan mandiri sehingga akan memberikan manfaat kepada internal juga external yakni kebermanfaatan umat. Contoh salah satu pesantren yang memiliki pengelolaan mandiri dan maju yakni Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan; 5) Cyber Islamic University, Kemajuan teknologi berbasis online yang memungkinkan kita menguliahan atau pembelajaran melalui online; 6) Religioustry indeks dan tahun kerukunan, Jakarta merupakan Provinsi yang memiliki indeks religiusitas yang tinggi ditengah keragaman yang ada, semoga angka ini dibarengi dengan implementasinya di dalam kehidupan sesama. Terakhir Kembali mengingatkan di tahun-tahun politik ini, sebagai sebagai penyuluh yang membersamai dan ada di Tengah-tengah masyarakat kita harus dapat memposisikan diri, tidak memprovokasi jamaah untuk condong ke salah satu caleg maupun capres. Kita berhak memiliki pilihan namun tidak melibatkan orang lain atau jamaah dengan persepsi pilihan kita. Hal ini untuk menjaga kerukunan antara sesama, tidak memecah belah jamaah karena pilihan politik

Penulis: Sandhy Angelia Megasari