Artikel
Memilih Media yang Tepat dalam Pembelajaran

Memilih Media yang Tepat dalam Pembelajaran

Anisa Rahmawati
Guru pada SMK permata

Seorang guru sebaiknya  mampu  menentukan cara apa yang paling efektif dan mampu menerapkan strategi pembelajaran  untuk  ketercapaian tujuan  yang telah dirambukan. Guru selayaknya mampu secara kreatif dan inovatif mendesain  perencanaan, pelaksanaan sampai melakukan proses penilaian sehingga apa yang dicanangkan sebelumnya dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Salah satu kompetensi guru adalah menentukan media yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi, minat dan keinginan yang baru dalam diri pembelajar. Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat membantu efektivitas  pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi sikap positif peserta didik agar terjadi proses belajar. Pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing‑masing.

Kemp dan Dayton mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:

  1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
    Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda‑beda terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada peserta didik secara seragam. Setiap peserta didik yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh peserta didik lain.
  2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
    Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat peserta didik. Dengan media, materi sajian bisa membangkitkan rasa keingintahuan peserta didik dan memotivasipeserta didik bereaksi baik secara fisik maupun emosional.
  3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
    Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu guru dan peserta didik melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. Tanpa media, seorang guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada peserta didik. Namun dengan media, guru dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya guru sendiri yang aktif tetapi juga peserta didiknya.
  4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
    Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru adalah, selalu kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi guru menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika guru dapat memanfaatkan media secara maksimal. Guru dapat menfaatkan waktu seefisen mungkin.
  5. Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik
    Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu peserta didik menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila hanya mendengarkan informasi verbal dari guru saja, peserta didik mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman peserta didik pasti akan lebih baik. Dan pada akhirnya hasil belajar atau prestasi belajar akan optimal.
  6. Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
    Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. Program‑program pembelajaran audio visual, termasuk program pembelajaran menggunakan komputer, memungkinkan peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan peserta didik betapa banyak sumber‑sumber belajar yang dapat mereka manfaatkan dalam belajar.
  7. Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar
    Proses pembelajaran menjadi lebih menarik dengan menggunakan media, apalagi bila dikemas dengan kreatif. Sikap positif peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat menstimulasi dan memotivasipeserta didik untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber‑sumber ilmu pengetahuan.
  8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
    Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu‑satunya sumber belajar bagi peserta didik. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek‑aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar sikap positif peserta didik, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

Pada zaman ini, dimana teknologi berkembang dengan pesat dimana para pakar mengembangkan  media yang menarik dengan teknologi tinggi untuk menciptakan kebermaknaan dalam pembelajaran. Misalnya penggunaaan vidio animasi, yang dibuat berdasarkan kreativitas guru sebagai perantara membelajarkan siswa untuk menumbuhkan  memotivasi siswa dengan cara menyampaikan konten yang relevan dan kontekstual,

Berikutnya guru dapat memanfaatkan AI (Artificial Intelligence) yang merupakan simulasi kecerdasan manusia yang diterapkan ke dalam sistem komputer atau perangkat mesin lain, sehingga perangkat tersebut punya cara berpikir seperti manusia. Selanjutnya bagaimana seorang guru mampu mengaitkan kebermaknaan penggunaan AI sebagai alat atau bahan sebagai perantara mencapai tujuan pembelajaran.

AI dapat dimanfaatkan  oleh guru untuk membuat berbagai jenis media melaui kreativitas guru. Menyususn konten-konten dengan menerapkan AI. Sebagai contoh  pendidik bisa menggunakan chat GPT  untuk website, media sosial, atau YouTube sebagai media interaktif dan menyusun modul interaktif dengan pola piker untuk memudahkan siswa belajar.

Namun penggunaaan media pembelajaran baik konvensional ataupun berbasis teknologi, sebaiknya tetap pada mindset (pola pikir), bahwa media diposisikan sebagai perantara untuk mencapai tujuan pembelajaran bukan untuk menjelaskan pada siswa apalagi mencekoki mereka dengan konsep-konsep. Media sebaiknya dijadikan perantara agar siswa mampu belajar dengan mengkonstruksi pengetahuannya. Semangat pendidik Indonesia.