Artikel
Madrasah Mendunia dengan Olimpiade Nuklir Internasional pertama di Filipina

Madrasah Mendunia dengan Olimpiade Nuklir Internasional pertama di Filipina

Oleh : Yuliana Dwi Asworo
Guru pada MAN 10 Jakarta Barat

Yeay, Madrasah mendunia telah dibuktikan oleh Raihana Azwa Putri Sutrisno yang merupakan salah satu siswa MAN 10 Jakarta Barat yang telah memenangkan lomba membuat logo Olimpiade Nuklir yang diselenggarakan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency) yang merupakan salah satu badan di bawah naungan PBB yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan teknologi nuklir yang aman, terjamin, dan bertujuan untuk menjaga kedamaian. Logo yang dibuatnya digunakan dalam semua merchandise, platform marketing kegiatan, brosur, medala dan piala pemenang.

International Nuclear Science Olympiad yang disingkat INSO merupakan Olimpiade Internasional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir yang digulirkan oleh IAEA. Tujuan utama INSO adalah untuk menunjukkan komitmen negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk memajukan pendidikan nuklir dan mendorong kerja sama internasional dalam penerapan sains dan teknologi nuklir yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Upacara pembukaan Olimpiade Nuklir Internasional dilakukan di Clark, Filipina pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 bertempat di SMX Convention Center Clark City yang diawali dengan acara Pembukaan oleh 2 orang MC yang sangat Komunikatif dan menghibur, doa lintas agama, menyanyikan lagu Nasional Filipina, Simbolisasi pemberian piala INSO yang diwakili oleh para pejabat terkait, sambutan-sambutan, Hiburan tarian khas Filipina, pengumuman juara kompetisi pembuatan logo INSO, perkenalan tim lomba tiap negara dan pembacaan sumpah untuk berkompetisi secara sehat.

Sambutan pertama oleh Dr. Maya Al Azizi dari Oman selaku ketua pelaksana INSO mengucapkan sangat berterimakasih atas dukungan para panitia serta negara-negara yang telah ikut memperjuangkan agar olimpiade nuklir ini berhasil terlaksana di Filipina serta mengucapkan selamat datang dan selamat berjuang kepada 14 negara Asia Pasifik yang mengikuti INSO ini, karena proses ini sangat panjang yang diawali oleh lomba pembuatan design Logo INSO di bulan Mei tahun 2023, rapat bersama para panitia, juri, dsn pembuat soal, sosialisasi INSO kepada negara-negara anggota IAEA di kawasan Asia Pasifik bulan Oktober 2023 untuk melakukan perencanaan kegiatan perekrutan agar negara tersebut melakukan diseminasi hingga terlaksananya INSO hari ini.

Sambutan kedua oleh Miss Marina Mishar dari Malaysia selaku penanggung jawab IAEA pada Departemen Kerja Sama Teknis, Divisi untuk Kawasan Asia dan Pasifik menyatakan pentingnya teknologi Nuklir yang mendukung pembangunan berkelanjutan untuk menghadapi krisis energi serta serta memperkenalkan Iptek nuklir kepada para generasi muda agar lebih terbuka dan mau belajar lebih dalam lagi tentang nuklir karena memiliki banyak peran untuk kesejahteraan manusia. Sambutan yang lainnya adalah dari dari Departemen Pendidikan Filipina dan dari pimpinan PNRI (Philippine Nuclear Research Institute) yang sangat senang bisa mengadiri INSO dan bertemu dengan banyak tamu dari negara-negara undangan yang berkompetisi secara sehat untuk mengenal lebih jauh tentang sains dan teknologi Nuklir serta menyambut baik terselenggaranya olimpiade nuklir ini dan memperkenalkan yang telah dilakukan oleh PNRI untuk mendukung perkembangan Iptek Nuklir.

Miss Marina mengatakan sangat menyayangkan Indonesia tidak bisa ikut berpartisipasi dslam olimpiade ini, tapi sangat senang atas kehadiran Raihana selaku juara logo INSO dan tim Indonesia sebagai observer kegiatan yang diwakili oleh Yuliana Dwi Asworo selaku guru dari MAN 10 Jakarta dan Mr. Muhtadan dari Poltek Nuklir Jogyakarta dan sangat berharap Indonesia untuk mengikuti INSO yang kedua di Malaysia.

Acara INSO ini berlangsung dari tanggal 1-6 Agustus 2024 terbagi dalam dua kegiatan yang berbeda, yaitu untuk para tim siswa peserta olimpiade dari 14 negara yaitu Malaysia, Oman, Jordan, Thailand, Singapura, Mongolia, Saudi Arabia, Uni Emirate Arab, Pakistan, filipina, Bahrain, Qatar, Srilanka, dan Iran serta untuk para tim leader dan Observer dari berbagai negara serta para scientific comitte yang membahas soal teori dan eksperimen yang akan diujikan secara demokratis. yang diselenggarakan oleh PNRI dengan bekerja sama dengan Philippines Nuclear Science Foundation Inc, Department of Education of Philippines dan National Research Council of the Philippines dengan berbagai instansi kemitraaan diantaranya Meralco dan Curio yang disponsori oleh IAEA yang mendukung pendidikan sains dan teknologi Nuklir untuk level menengah dan perguruan tinggi.

Let’s prepare for Next year, that Indonesia will join the 2nd INSO in Malaysia. Go Madrasah Maju, Bermutu, dan Mendunia. Siswa Indonesia jago Nuklir. #Atomforpeace

Editor : Ika Berdiati