Artikel
KONSELING PRIMA, SISWA CERIA

KONSELING PRIMA, SISWA CERIA

Oleh : Dewi Handayani, S.Pd
Guru Bimbingan Konseling pada MTs Negeri 2 Tangerang

Belum lama ini kita dikejutkan oleh berita tentang kematian seorang gadis remaja yang mengakhiri hidupnya lantaran depresi karena banyaknya tugas sekolah selama menjalani PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh. Penugasan-penugasan sekolah yang menumpuk memberikan dampak depresi dan stress kepada siswa. Hal ini tentu saja menjadi cambuk bagi dunia pendidikan. Dengan adanya wabah  covid 19 ini seakan-akan dunia terpuruk bukan cuma dalam segi kesehatan, ekonomi,  pariwisata dan lapangan pekerjaan tetapi juga berimbas pada pendidikan. Bila pendidikan terhenti maka akan hilangnya satu generasi emas, karenanya pemerintah membuat kurikulum darurat dengan menggunakan sistem daring.  Sistem Daring ini juga memiliki masalah tersendiri seperti kendala tidak memiliki handphone, atau handphone rusak, tidak  memiliki kuota atau wifi, jaringan internet yang sering terganggu hal ini tentu saja menjadi catatan tersendiri.

Pembelajaran daring  menggunakan sistem E-learning, Whatsapp, zoom , google form dan beberapa jenis aplikasi yang mendukung pembelajaran menjadi pilihan dalam masa pandemi, hal ini dilakukan agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan materi pelajaran tersampaikan ke siswa. Akan tetapi dari hasil laporan Guru mata pelajaran dalam pelaksanaan sistem daring, beberapa bulan belakang ini  terdapat data sebagai berikut:

Dari data kelas IX terlihat siswa yang tidak mengikuti pelajaran secara daring sebanyak 83 siswa atau  40 %, yang tidak mengumpulkan tugas sebanyak 110 atau 53% sementara yang tidak mengikuti penilaian harian 74 siswa atau 35 % dengan jumlah keseluruhan 207 siswa. Dari berbagai mata pelajaran. Seperti yang sudah kita ketahui pelajaran di Madrasah memiliki mata pelajaran yang tidak sedikit sehingga tentu saja butuh perhatian yang penuh dari wali kelas dan guru BK selaku pendamping siswa dalam belajar di Madrasah

Dibutuhkannya Kerjasama antara waka Kurikulum, waka kesiswaan, Guru mata pelajaran, siswa dan orang tua dengan di jembati oleh guru BK. Saat ini peran guru BK sangat diperlukan agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan sistem daring, mengerjakan tugas dengan baik dan lancar serta mengikuti penilaian seperti yang diharapkan oleh guru mata pelajaran. Guru BK diharapkan juga siap mendengarkan keluhan dari siswa dan orang tua siswa. Seperti yang dijelaskan pada peraturan  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang menjelaskan bidang  layanan Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan, Bidang layanan BK mencakup bidang layanan pribadi, belajar, sosial dan karir.

Konseling Prima adalah Strategi  yang dilakukan oleh seorang guru Bk  dalam  kondisi pembelajaran Daring, yaitu mengajak siswa untuk tetap semangat mengikuti pembelajaran  jarak jauh, mengerjakan tugas dan mengikuti penilaian harian tanpa merasa tertekan atau depresi serta membuat layanan bimbingan khusus bagi siswa yang kehadiran, pengumpulan tugas dan penilaian harian tertinggal dengan siswa yang lain.

Setelah mendapat  rekap laporan guru mata pelajaran  Langkah-langkahnya sebagai berikut. Mengelompokkan siswa sesuai dengan ketertinggalan dalam kegiatan pembelajaran Daring misalnya Ringan, Sedang dan Khusus. Dikatagorikan ringan bila siswa tidak hadir, mengumpulkan tugas atau  tidak mengikuti penilaian harian dalam 1 mapel, Kategori Sedang bila siswa tidak hadir, mengumpulkan tugas dan tidak ikut penilaian harian  dalam 2-3 mata pelajaran. Kategori khusus bila siswa tidak hadir, tidak mengumpulkan tugas dan mengikuti  penlaian harian lebih dari 3 mata pelajaran.

A. Tindakan ringan : Bimbingan oleh wali kelas,
Langkah tindak lanjut

  1. Walas menghubungi siswa yang bersangkutan, menginfokan data progres belajar,
  2. Menanyakan dan  menganalisa faktor penyebab terhambatnya siswa dalam melakukan proses PJJ, Penilaian harian dan penyelesaian tugas,
  3. Membuat komitmen bersama siswa untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai dan meningkatkan kehadiran serta partisipasi aktif siswa ketika PJJ  
  4.  Memotivasi siswa untuk semangat belajar
  5. Meminta siswa untuk membuat laporan progres terhadap tugas atau PH yang tertinggal ke wali kelas dan guru mapel yang bersangkutan

B. Tindakan Sedang : Bimbingan guru BK dan Wali Kelas
Langkah Tindak lanjut

  1. Guru BK dan wali kelas bekerjasama dalam memotivasi dan mengontrol progres perkembangan belajar siswa
  2. Guru BK  membuat group WA khusus siswa yang masuk program Bimbingan Layanan Khusus di setiap kelas agar lebih intensif
  3. Guru BK  melakukan konseling kepada siswa baik dilakukan secara individual maupun dalam setting kelompok secara daring via telepon atau video conference kemudian menyampaikan hasil progres pembelajaran
  4.  Menanyakan dan  menganalisis faktor terhambatnya siswa dalam melakukan proses PJJ, Penilaian Harian dan penyelesaian tugas
  5.  Guru BK memberikan layanan informasi tentang strategi atau cara dalam mengelola tugas belajar/manajemen waktu/mengatasi kejenuhan belajar ketika daring PJJ/Mengatasi kendala teknis dalam belajar/materi  yang lebih relevan
  6.  Guru BK mengirimkan form kartu  progres belajar  kepada siswa (link online) untuk menyusun target terhadap tugas/Penilaian Harian yang belum selesai.
  7.  Guru BK membimbing siswa dalam pengisisan kartu progres belajar agar siswa memahami secara spesifik tugas yang belum selesai sesuai dengan data guru dan membuat target waktu penyelesaikan tugas dalam rentang waktu tertentu
  8. Setelah siswa mengisi form kartu progres belajar dengan lengkap, siswa memfoto rencana kartu progress tersebut.
  9. Membuat komitmen bersama siswa untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai
  10. Mendampingi dan memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar 
  11. Meminta siswa untuk membuat laporan progres terhadap tugas atau penilaian harian yang tertinggal,
  12. Guru Bk  menyampaikan progres terhadap perkembangan siswa kepada wali kelas atau guru mata pelajaran yang berkaitan setiap pekan selama 2 minggu. Jika setelah 2 minggu tidak ada perubahan yang signifikan maka sesuai ketentuan penilaian kurikulum darurat
  13. Setelah 2 pekan ( diakhir masa treatment bimbingan Layanan Khusus) guru BK memberikan reward berupa bintang 1-5 kepada siswa peserta program BLK.

C. Tindakan Khusus : Kerjasama dengan orang tua dilanjutkan dengan bimbingan BK
Langkah Tindak Lanjut:

  1. Guru BK menghubungi orang tua,  via telpon (online). Jika dirasa kurang efektif, maka mengundang orang tua untuk hadir di madrasah.
  2. Guru BK menjalin kerjasama dengan orang tua untuk membantu pendampingan belajar siswa di rumah, selama masa PJJ serta menyelesaikan terhadap tugas,PH dan keaktifan belajar PJJ
  3. Melakukan langkah strategi  pada seperti langkah “Tindakan sedang” (1-13).
  4. Guru BK menjalin komunikasi  dengan orang tua siswa terkait progress siswa selama mengikuti program Bimbingan Layanan Khusus/BLK.

Dalam melakukan Konseling prima Guru BK harus dapat memberikan ruang emosi pada siswa yang berarti Bimbingan Layanan Khusus harus bersifat menyenangkan, menjelaskan kembali tujuan pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, memecahkan persoalan dengan cara diskusi serta merefleksi apa yang telah siswa lakukan sehingga memunculkan ide-ide dari siswa dan dapat fokus untuk menyelesaikan tugas dan penilaian harian yang tertinggal. Pemberian reward terhadap siswa yang berhasil menyelesaikan program BLK akan membuat semangat dan kebanggan bagi siswa tersebut. Dengan demikian ke depannya tidak ada lagi kasus seperti diatas, kerjasama, komunikasi dan saling mendukungan antara waka kurikulum, waka kesiswaan, guru wali kelas, guru mapel, guru BK, orang tua dan siswa merupakan kunci keberhasilan menyelamatkan pendidikan di masa pandemi ini. Konseling prima menjadikan siswa ceria.