Kondisi Pandemik, Menag: Kepala Madrasah Harus Inovatif
Banten (Kemenag) – Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, dalam situasi pandemik saat ini, kepala madrasah dituntut untuk inovatif, kreatif, dan adaptif dalam pelaksanaan pembelajaran di madrasahya.
“Dalam melaksanakan pembelajaran pada situasi pandemi ini, kepala madrasah harus memiliki cara-cara yang inovatif, kreatif, dan adaptif dengan tetap mengedepankan prioritas kesehatan para siswa dan guru,” ujar Menag saat bertemu Kepala Madrasah Negeri dan sejumlah pimpinan pondok pesantren di Banten, Rabu (26/08).
Menurutnya, pemanfaatan teknologi informasi pendidikan akan sangat membantu pembelajaran bagi para siswa secara daring, namun diperlukan komunikasi yang baik antara madrasah dan orang tua siswa di rumah.
Dikatakan Menag, menghadapi tantangan situasi dan kondisi, kepala madrasah sekurang-kurangnya harus mampu berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator.
“Dalam melaksanakan fungsinya sebagai edukator (pendidik), kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di madrasah,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Menag, kepala madrasah harus mampu menciptakan iklim madrasah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga madrasah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, dan melaksanakan model pembelajaran yang menarik dan relevan dengan tujuan pembelajaran.
“Sebagai manajer, kepala madrasah mampu bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karenanya, seorang manajer harus mampu mengarahkan, memotivasi atau menyelesaikan hal-hal sulit,” tutur Menag yang didampingi Kakanwil Kemenag Banten Bazari Syam.
Terkait dengan pembelajaran tatap muka di madrasah, Menag kembali menekankan bahwa pembelajaran tatap muka dapat dilakukan bila daerah tersebut dinilai aman dari Covid-19, atau masuk zona hijau.
“Pembelajaran tatap muka di madrasah dapat dilakukan bila keempat hal ini terpenuhi yaitu: tempat, guru, dan siswa dipastikan aman Covid-19, serta betul-betul menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” tandasnya.
“Sejauh ini di Banten, belajar tatap muka di madrasah belum dilakukan. Lalu kapan dilakukan, menurut Saya, koordinasikan dengan kepala daerah setempat, bila kepala daerah mengatakan daerah tersebut hijau, silahkan mulai dicoba, hanya saja bila ada yang terindikasi Covid-19 segera tutup agar tidak terjadi penularan,” ungkapnya.