Artikel
Fomo Ramayana Pargoy

Fomo Ramayana Pargoy

Oleh : Mayasa Dias Araninta
Guru pada MAN 1 Bengkayang

Pernah gak sih ngerasa ketinggalan zaman pas semua orang lagi asyik joget Pargoy di TikTok, tapi kita malah masih kebawa suasana sama tarian klasik kaya Ramayana? Yup, itulah yang namanya FOMO (Fear of Missing Out)!

Kamu pasti udah sering dengar tentang kata FOMO alias Fear of Missing Out,kan? Tapi masih banyak yang belum tau apa arti dari FOMO itu sendiri. FOMO itu rasa takut ketinggalan sesuatu yang seru atau penting yang dialami orang lain.

Dalam era digital yang serba cepat ini, fenomena FOMO (Fear of Missing Out) telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya dan seni. Di satu sisi, kita memiliki kekayaan tari tradisional yang berakar kuat dalam sejarah dan budaya Indonesia, seperti Ramayana. Di sisi lain, munculnya tren joget TikTok seperti Pargoy yang cepat viral dan digandrungi oleh generasi muda. Dua dunia yang beda banget, tapi sama-sama bikin penasaran. Nah dari fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik: Apakah Ramayana dan tarian tradisional lainnya, mampu bersaing dengan pesona Pargoy yang enerjik dan mudah diakses di era media sosial? Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana tarian tradisional dan joget TikTok berinteraksi, bersaing, dan mungkin bahkan berkolaborasi dalam dinamika budaya modern kita. Yuk, kita kupas serunya benturan budaya antara tarian tradisional dan joget modern ini!

Tari Tradisional Ramayana dan Tarian Tradisional di Indonesia : Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

Siapa sih yang nggak kenal Ramayana? Cerita epik ini udah jadi bagian dari budaya kita sejak lama. Dalam tarian Ramayana, gerakan yang lembut, kostum yang megah, dan cerita yang mendalam bikin setiap pertunjukan terasa magis. Tari ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara besar atau di panggung seni, di mana setiap gerakannya punya makna dan filosofi tersendiri.

Generasi kita mungkin nggak banyak yang tertarik sama tarian ini. Alasannya simpel, karena mereka nggak banyak terekspos atau merasa tariannya kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Padahal, tarian ini adalah salah satu cara kita menjaga warisan budaya, lho!

Pargoy TikTok : Trend Kekinian yang Lagi Hype

Di sisi lain, ada Pargoy alias Party Dance yang lagi booming banget di TikTok. Gerakannya simple, energik, dan seru banget buat ditiru. Nggak heran deh kalau banyak Gen Z yang ketagihan buat bikin konten Pargoy ini. Tiap hari ada aja video baru yang viral, bikin kita penasaran dan pengen ikutan.

Pargoy ini lebih dari sekedar gerakan, tapi juga jadi cara buat anak muda menunjukan ekspresi diri mereka. Lewat Pargoy, mereka bisa bebas mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan orang lain di platform yang sama. TikTok jadi ruang kreatif yang nggak terbatas buat mereka bereksperimen.

FOMO di Era Gen Z : Tradisional vs Modern

Nah, sekarang balik lagi ke FOMO. Di era Gen Z, FOMO ini bisa ngebawa kita ke dua arah: antara menjaga tradisi atau mengikuti tren. Di satu sisi, ada Tari Ramayana yang mengajarkan kita tentang nilai-nilai budaya dan sejarah yang mendalam. Di sisi lain, ada Pargoy TikTok yang menawarkan kesenangan instan dan popularitas di dunia maya.

Sekarang, gimana kalau kita lihat benturan antara kedua dunia ini? Tari Ramayana dan Pargoy emang beda banget dari segala aspek. Tapi, masing-masing punya keunikan dan daya tariknya sendiri. Tari Ramayana kaya akan sejarah dan budaya, sementara Pargoy lebih modern dan relevan dengan kehidupan Gen Z saat ini.

Menariknya, beberapa orang mulai mencoba memadukan kedua hal ini. Ada yang bikin konten TikTok dengan gerakan tari tradisional atau memasukkan elemen modern ke dalam tarian Ramayana. Hasilnya? Ternyata seru juga! Gabungan dua dunia ini bisa jadi cara yang efektif buat ngenalin budaya tradisional ke generasi muda dengan cara yang lebih fun dan relatable.

Tantangan dalam Melestarikan Budaya di Era GenZ

Melestarikan budaya tradisional kayak Tari Ramayana emang jadi tantangan banget. Generasi muda atau GenZ sekarang cenderung lebih suka hal-hal yang instan dan gampang diakses, kayak tren di media sosial. Makanya, perlu ada inovasi buat ngenalin budaya tradisional ke mereka.

Salah satu cara yang efektif adalah memanfaatkan teknologi. Misalnya, membuat konten-konten edukatif di platform seperti YouTube atau TikTok yang ngejelasin tentang makna dan sejarah di balik Tari Ramayana, atau ngadain workshop dan pertunjukan tari yang dikemas secara menarik dan interaktif. Dengan cara ini, generasi muda bisa lebih ngerti dan ngargain budaya kita.

Selain itu, dukungan dari pemerintah dan lembaga budaya juga penting banget. Program-program pelestarian budaya harus lebih banyak diadakan, terutama yang menyasar anak muda. Misalnya, mengadakan lomba tari tradisional dengan hadiah menarik atau membuat festival budaya yang ngegabungin unsur-unsur modern.

Jalan Tengah: Berkolaborasi

Pada akhirnya, baik Tari Ramayana maupun Pargoy TikTok punya tempatnya masing-masing di hati kita. Keduanya adalah bentuk ekspresi yang berbeda tapi sama-sama berharga. Tari Ramayana mengajarkan kita tentang sejarah, nilai-nilai, dan makna kehidupan, sementara Pargoy TikTok memberikan kita ruang untuk bebas mengekspresikan diri dan bersenang-senang.

Buat kita, penting banget buat tetap menghargai dan menjaga warisan budaya seperti Tari Ramayana dan Tari Tradisional lainnya.  Kenapa nggak coba gabungin dua hal ini? Bayangin kalo kamu bisa membuat konten TikTok yang mengangkat unsur-unsur Tari Ramayana atau Tari Tradisional lainnya tapi dikemas dengan gaya yang lebih modern. Misalnya, gerakan  tari yang diiringi musik kekinian atau cerita Ramayana yang dibikin jadi sketsa komedi. Dengan begitu, kamu bisa tetep ngikutin trend di TikTok tapi juga ikut melestarikan budaya. Justru, dengan memadukan kedua hal ini, kita bisa menciptakan sesuatu yang baru dan unik.

Jadi, buat kamu yang merasa FOMO, jangan takut buat eksplorasi lebih jauh. Pelajari Tari Ramayana dan coba gerakan-gerakannya. Atau, kalau kamu lebih suka Pargoy, terus kembangkan kreativitasmu dan ciptakan konten-konten yang menarik. Siapa tahu, kamu bisa jadi jembatan antara budaya tradisional dan modern yang bikin keduanya tetap hidup dan relevan di era Gen Z.

Selamat bereksplorasi dan jangan sampai ketinggalan trend, ya!