Dampak Doyan Setan Gepeng
Oleh : Daeng Zakaria, S.Pd
Guru pada MAN Bengkayang
Setan adalah makhluk ghoib yang menakutkan apabila menampakkan dirinya. Tapi ada loh setan yang tidak menakutkan malah membuat semakin ingin melihatnya sampai ingin memilikinya.
Apakah nama setan itu? Ya namanya adalah handphone. Benda gepeng yang tujuan utamanya digunakan untuk alat komunikasi dan membantu mencari informasi serta pengetahuan. Alat komunikasi canggih tersebut bisa jadi setan apabila kita doyan memegang, memainkannya sampai kita terlena, terpesona dengan isinya yang mengakibatkan lupa terhadap Allah SWT, bahkan sampai mengkikis akhlak dan moral penerus bangsa di masa depan.
Tanpa kita sadari Guys, kita sekarang berada di era digitalisasi yakni era yang sudah mengalami kondisi perkembangan kemajuan dalam ranah kehidupan serba digital. Perkembangan era digital pun melaju begitu cepat sehingga berbagai hal dapat lebih praktis dan efisien. Tentunya jika kita melihat ini merupakan 2 sisi mata pisau yang berbeda dengan adanya dampak positif namun ada pula dampak negatif yang ditimbulkan apabila tidak bisa bijak menggunakan.
Penggunaan handphone oleh siswa telah menjadi fenomena umum dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menggunakan handphone untuk komunikasi, internet, game, dan mendengerkan musik dan melihat gambar ataupun video. Teknologi ini membawa banyak manfaat juga guys, seperti kemudahan akses informasi dan komunikasi, eitss tapi juga terdapat kekhawatiran loh bahwa penggunaan handphone yang berlebihan atau kita sebut “doyan” yakni dapat berdampak negatif terhadap akhlak siswa. Mari kita lihat bersama beberapa dampak handphone terhadap menurunnya akhlak siswa:
- Kurangnya Interaksi Sosial Langsung
Penggunaan handphone yang berlebihan dapat mengurangi waktu interaksi sosial langsung antara siswa. Mereka cenderung lebih banyak berkomunikasi melalui pesan teks atau media sosial daripada berbicara langsung. Hal ini bisa mengurangi kemampuan mereka dalam berinteraksi secara efektif dan sopan dalam kehidupan nyata. - Pengaruh Konten Negatif
Handphone memberikan akses mudah ke berbagai jenis konten, termasuk yang tidak sesuai untuk usia siswa. Konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau perilaku tidak etis dapat mempengaruhi perkembangan moral dan etika siswa. Paparan konten semacam ini dapat menyebabkan normalisasi perilaku buruk dan penurunan nilai-nilai moral. - Kecanduan dan Pengalihan Perhatian
Siswa yang kecanduan handphone cenderung mengabaikan tanggung jawab mereka, seperti belajar dan tugas rumah. Kecanduan ini juga bisa menyebabkan mereka kurang fokus pada nilai-nilai penting seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan kejujuran. Selain itu, penggunaan handphone di dalam kelas bisa mengganggu proses belajar dan mengurangi efektivitas pembelajaran. - Cyberbullying dan Etika Berkomunikasi
Media sosial dan aplikasi pesan singkat sering digunakan untuk cyberbullying, yang bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan moral korban. Siswa yang melakukan atau menjadi korban cyberbullying mungkin mengalami penurunan nilai-nilai moral dan etika dalam berkomunikasi. - Kurangnya Privasi dan Batasan
Handphone sering kali digunakan untuk berbagi informasi pribadi secara berlebihan, tanpa mempertimbangkan batasan privasi. Hal ini bisa menurunkan rasa malu dan etika dalam menjaga privasi diri dan orang lain. - Pengaruh Konsumerisme
Media sosial sering kali mempromosikan gaya hidup materialistis yang dapat menggeser nilai-nilai moral siswa. Mereka mungkin lebih fokus pada kepemilikan barang-barang mewah dan status sosial daripada nilai-nilai seperti kerja keras, kesederhanaan, dan empati.
Banyak ya Guys beberapa dampak negatif dari penggunaan HP,
Untuk mengurangi dampak negatif ini, perlu adanya pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan guru. Penggunaan handphone harus diatur dengan bijak, dan siswa perlu diajarkan tentang etika penggunaan teknologi. Program pendidikan yang menekankan pada pengembangan karakter dan nilai-nilai moral juga sangat penting untuk membantu siswa mengembangkan akhlak yang baik meskipun di tengah kemajuan teknologi.
Untuk mengatasi masalah ini, peran orang tua dan guru sangatlah penting. Orang tua harus lebih tegas dalam mengatur waktu penggunaan handphone dan memberikan contoh yang baik dalam penggunaan teknologi. Di sisi lain, guru juga perlu mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum dan menciptakan lingkungan belajar yang menarik sehingga pelajar lebih tertarik untuk belajar daripada bermain handphone.
Teknologi, termasuk handphone, sejatinya adalah alat yang netral. Penggunaannya tergantung pada bagaimana kita mengelolanya. Jika digunakan dengan bijak, handphone bisa menjadi sarana untuk belajar dan berkembang. Namun, jika digunakan secara berlebihan dan tidak terkendali, dampaknya bisa sangat merugikan, terutama bagi perkembangan akhlak pelajar. Mari kita bersama-sama mengarahkan penggunaan teknologi ke arah yang positif agar generasi muda kita tumbuh dengan akhlak yang baik dan nilai-nilai moral yang kuat.
Sekarang Guys, gimana kita melihat perkembangan zaman yang semakin canggih ini. Pasti kedepannya teknologi akan semakin lebih maju kan. So, kita mau jadi generasi apa dengan perkembangan teknologi yang akan semakin maju ini, kita mau jadi generasi yang kurang dapat memanfaatkan teknologi ? atau kita mau menjadi generasi yang dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas diri, dan pastinya moral bangsa kedepannya.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah Swt dan semangat terus dalam meningkatkan literasi Guys !!
Edito : Ika Berdiati