Artikel
AKK (AKTIF, KREATIF DAN KOMPETITIF) ERA NEW NORMAL

AKK (AKTIF, KREATIF DAN KOMPETITIF) ERA NEW NORMAL

Oleh : Rahmatika Zulfani
Guru pada MTs Negeri 2 Pandeglang

Pendidikan merupakan sarana yang membentuk sumber daya manusia berkualitas. Melalui pendidikan, generasi muda berjiwa pemimpin dan berkarakter akan tercipta dan menjadi ujung tombak untuk kemajuan suatu bangsa. Pembenahan sistem pendidikan melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembenahan dalam standar pendidikan melalui Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Pasal 36, 37 tentang Standar Nasional Pendidikan dan sistem pendidkan yang  tercantum dalam pembukaan UUD 1945, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang pada akhirnya akan menopang kesejahteraan rakyat. Jika kita tinjau kembali tujuan nasional pendidikan, negara kita masih sangat jauh untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Hal ini bisa diliat dari banyaknya anak-anak yang masih belum memenuhi wajib belajar 9 tahun. Disaat pendidikan menjadi harapan generasi penerus, negeri tercinta kita dilanda pandemi covid-19 yang hampir melanda sepertiga benua di dunia. Pandemi covid-19 menuntut seluruh elemen masyarakat untuk terus bertahan di era new normal.

Corona atau covid-19 merupakan salah satu jenis penyakit yang ditemukan dinegara China, wuhan pada bulan Desember 2019. Indonesia merupakan salah satu Negara yang terpapar virus corona dan masih berdampak sampai saat ini, diketahui kasus virus corona di Indonesia telah mencapai 396 ribu. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan keputusan presiden no 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penetapan Bencana Non-Alam Tentang Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional. Berdasarkan surat keputusan yang telah dikeluarkan, pemerintah memerintahkan sejumlah kedinasan untuk bekerja dirumah (Work From Home). Sehingga pembelajaran disekolah juga dilaksanakan di rumah.

Pada era new normal pembelajaran disekolah diganti dengan PJJ (Pembelajaran jarak jauh) yang menuntut semua stakeholder mulai dari guru, TU, siswa dan wali murid untuk aktif berperan dalam mendukung system ini. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menuntut siswa untuk cakap dengan teknologi dan memerlukan tambahan fasilitas yaitu handphone/laptop yang tidak semua siswa mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga untuk pelaksanaannya memiliki banyak sekali kekurangan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu materi pelajaran yang membahas mengenai gejala alam dalam kehidupan manusia. Di samping itu, IPA juga merupakan bidang ilmu yang memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu materi pelajaran yang dianggap susah oleh sebagian siswa. Pembelajaran berbasis daring sangat membantu untuk proses belajar mengajar yang menuntut visualisasi karena materi ajar jadi bervariasi dan mudah dipahami. Akan tetapi, bagaimana dengan siswa yang tidak memiliki fasilitas tersebut?. Tentu saja, hal ini harus menjadi perhatian bagi madrasah dan pemerintah untuk pemerataan fasilitas internet. Sejak diberlakukannya system daring, banyak sekali aplikasi maupun media social yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran seperti Youtube, Google Forms, Classroom, Quizizz, Zoom dan WhatsApp. Aplikasi ini sangat mempermudah guru dan siswa dalam berinteraksi dalam proses belajar mengajar.

Mapel IPA salah satu materi yang membutuhkan penalaran, penjelasan dan praktek dalam pembelajaran. Dalam setiap diskusi yang diberikan melalui salah satu platform media seperti Classroom, Google Form dan Youtube beberapa kendala yang perlu diperhatikan yaitu tidak seluruh siswa mampu mengoperasikan media pembelajaran dan terbatasnya kemampuan wali murid untuk mengaksesnya, kurang aktifnya siswa selama diskusi berlangsung, tidak semua siswa memiliki handphone sehingga mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran secara online karena kondisi ekonomi keluarga, sinyal dan jaringan internet yang tidak stabil dibeberapa daerah. Beberapa kondisi tersebut perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti mengingat kondisi pandemi yang belum tau kapan akan berakhir.

Untuk menciptakan kondisi yang ideal, seluruh elemen di dalam dan diluar madrasah harus bersatu padu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dirumah tanpa menyita waktu siswa. Solusi yang tepat adalah Orang tua dan siswa juga harus membangun chemistry yang indah agar siswa bisa berinovasi dan berkreasi secara mandiri. Hal ini dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan orangtua secara bersama. Guru harus bisa menyediakan pembelajaran yang membangun siswa berfikir kritis, berjiwa pemimpin dan berkarakter.

Dalam penyediaan materi diperlukan adanya inovasi pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar. Selanjutnya, madrasah menyediakan bantuan kuota gratis dari pemerintah agar siswa dapat mengikuti pembelajaran online dirumah. Bantuan ini sangat berpengaruh besar untuk siswa dengan kondisi ekonomi yang tergolong menengah ke bawah. Diadakannya program belajar bersama bagi siswa yang tidak bisa online dengan menerapkan sisem Home visit dengan tetap memberlakukan protocol kesehtan. Kemudian selama pembelajaran guru membangun system AKK (Aktif, Kreatif dan Kompetitif) dalam proses belajar  yang mengedepankan adanya perubahan dalam hal metode pembelajaran, kualitas pengajar dan kuantitas siswa ditiap kelas. Dari situasi ini dapat dipahami bahwa apapun kendala yanh dihadapi, selalu ada solusi ditiap masalah yang ada. Ibarat pepatah mengatakan “Alam Takambang Jadi Guru” artinya baik di madrasah, di rumah, di lingkungan, di alam semua bisa menjadi “guru” tergantung dari sudut pandang kita mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, bagi semua siswa yang ada di rumah, Sayangi dirimu, sayangi keluargamu, sayangi Negerimu dan jadilah Generasi Unggul bermartabat dan berkarakter.