Berita
Penutupan Pelatihan BDK Jakarta

Penutupan Pelatihan BDK Jakarta

Jakarta, 29 Februari 2020. Pelaksanaan Pelatihan Teknis Manajemen Madrasah Angkatan II pada Lembaga Pendidikan, Pelatihan Teknis Manajemen Madrasah Angkatan III pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Teknis Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Angkatan I pada Lembaga Pendidikan di Wilayah Kerja Balai Diklat Keagamaan Jakarta yang telah berlangsung dari tanggal 24 Februari 2020 lalu, telah berakhir pada hari ini, Sabtu, 29 Februari 2020.

Pada Sambutan Penutupannya, Kepala Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta yang diwakili oleh Kabid Pendidikan Madrasah, Nur Pawaidudin, menyampaikan beberapa hal, yaitu :

Ada Empat Komponen prioritas Kinerja Kementerian Agama Berdasarkan Pola Multi Level yang diharapakan dapat disebarluaskan dan dikembangkan kepada madrasah-madrasah yang lain dan dilaksanakan secara maksimal terkait anggaran dari World Bank.

1. Elektronik Rencana Kerja Anggaran Madrasah  (E-RKAM)

Elektronik Rencana Kerja Anggaran Madrasah (E-RKAM) akan menjadi kewajiban sekolah untuk membuat perencanaan dan penganggaran dalam menggunakan dana kegiatan yang yang dipeloreh, salah satunya adalah BOS. Ini harus direncanakan dalam bentuk E-RKAM.

Melalui sistem ini, Kemenag akan mudah memonitor kualitas pembelanjaan madrasah, baik yang bersumber dari dana BOS atau lainnya, dalam rangka pemenuhan standar nasional pendidikan, Manfaat dari E-RKAM ini sendiri pihak sekolah mempunyai data perencanaan, dasar perencanaan, kemudian dasar anggaran untuk pelaksanaan BOS.

Aplikasi ini merupakan Sistem Informasi Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Madrasah berbasis elektronik (online) yang digunakan untuk menyusun Rencana Kerja Anggaran Madrasah (RKAM) dimulai dari proses perencanaan anggaran sampai dengan proses penyerapan Anggaran Madrasah. Sehingga semua tanggung jawab dibebankan oleh kepala madrasah. Kepala Madrasah harus tahu pengeluaran anggaran yang digunakan belanja madrasah. Peran Kepala Madrasah sebagai validitator dan juga sebagai fasilitator. Seorang kepala madrasah mau tak mau harus bisa ilmu teknologi, karena dituntut untuk menggunakan IT.

2. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Nadiem Makarim mengurangkan Ujian Nasional tapi sebenarnya hanya namanya saja yang berubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Apapun namanya itu kita harus siap jangan sampai semangat kita turun karena menganggap sudah tidak ada lagi Ujian Nasional, karena sebenarnya namanya saja yang berubah.

3. Pengembangan Kinerja Berkelanjutan (PKB)

Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus dilakukan berdasarkan kebutuhan Guru yang bersangkutan. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan untuk mencapai dan/atau meningkatkan kompetensinya di atas standar.
Standar Isi Kurikulum 2013 sampai dengan sekarang :

a. Sikap Spiritual – Habluminallah

Madrasah Adalah Awal penguatan agama jangan sampai ketinggalan, sebagai komunitas apakah kita sudah berprilaku agamis

b. Sikap Sosial – Habluminannas

sebagai kepala madrasah kita harusnya mulai menguatkan syariat kita, kebersihan misalnya bukannya kita yang punya semboyan “An-Nazhofatu minal Iman”(Kebersihan adalah sebagian dari iman) tetapi kenapa kita kalah dengan hotel? bukankah seharusnya madrasah lebih bersih dari hotel.
OB itu tugasnya membersihkan bukan untuk membelikan makan. Gajinya sudah UMR masa bersih-bersihnya hanya pagi saja?. Satpam harusnya paham prosedur menerima tamu sampai mengantarnya ke tempat yang ingin dituju. Kalau bisa Balai Diklat Keagamaan Jakarta mengadakan Diklat untuk tenaga Cleaning Service dan Satpam, karena mereka bagian terdepan dari satker. Bandingkanlah bagaimana peran satpam (security) di Bank dan begitu juga kebersihannya.

c. Keterampilan dan pengetahuan

Dulu waktu kita mengaji Iqra, untuk naik dari Iqra satu ke Iqra dua pasti ada ujiannya. Waktu dulu siapapun Gurunya siap untuk jadi penguji, karena mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik. Madrasah sebenarnya progresnya sudah baik tapi kalau dibanding Sekolah Umum, kita masih belum.
Ilmu antara Pengawas dengan Guru harus sama. Jika Pengawas menerima ilmu sebesar sapi, maka begitu pula Gurunya harus menerima ilmu sebesar sapi juga. (Pribahasa)

4. EMIS atau Education Management Information System

Aplikasi yang kalau kita tinggal sejenak selalu loading, lalu ketika kembali lagi masih tetap loading. Kalau di Jakarta lama kenapa di Papua bisa cepat bisa selesai lebih dahulu? Mau tidak mau suka tidak suka, kita harus tetap menggunakan aplikasi tersebut untuk kemajuan kementerian agama.

Empat kurikulum yang dikeluarkan Nadhiem akan di gunakan 100%, tetapi caranya serahkan pada kami di Madrasah. Penggunaan Dana BOS di Sekolah Umum sudah mencapai 50%, tapi di Madrasah baru 30%.

Secara Nasional sebanyak 24 ribu Guru yang berhak mengikuti Diklat Pendidikan Profesi Guru (PPG) tapi yang dianggarkan baru seribu Guru.

Pengarahan Penutupan Kabid Pendma Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta