Berita
Pembukaan Pelatihan Metodologi Pembelajaran Madrasah Tsanawiyah

Pembukaan Pelatihan Metodologi Pembelajaran Madrasah Tsanawiyah

Mengawali Tahun Anggaran 2022, di Bulan Januari, Balai Diklat Keagamaan Jakarta melakukan 9 angkatan Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) dan 16 angkatan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ). Penyelenggaraan PDWK dan PJJ ini tersebar dibeberapa Kab/Kota di wilayah kerja Balai Diklat Keagamaan Jakarta yaitu Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Kalimantan Barat.

Salah satu pelatihan yang diselenggarakan di Provinsi Kalimantan Barat adalah Pelatihan Metodologi Pembelajaran bagi Guru Madrasah Tsanawiyah. PDWK ini dilakukan selama 6 hari atau dengan 50 Jam Pelatihan dari tanggal 24 sampai dengan 29 Januari 2022 bertempat di ruang aula kantor Kementerian Agama Kab. Sambas

Pelatihan yang diikuti oleh 30 orang Guru Madrasah Tsanawiyah dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sambas, H. Sipni, S.Pd.I., M.Pd, sekaligus menyampaikan materi pembangunan bidang Agama. Sebelum beliau menyampaikan materi sekaligus membuka kegiatan secara resmi, Kepala Kemenag mendata asal peserta, ini kata beliau untuk mengevaluasi pemerataan kesempatan dalam mengikuti pelatihan, sehingga kuota yang diberikan oleh Balai Diklat Keagamaan Jakarta dapat terdistribusi dengan baik sekaligus kesempatan peserta dalam meningkatkan kompetensinya juga merata.

Selanjutnya, beliau menyampaikan terima kasih kepada Balai Diklat Keagamaan Jakarta karena sudah menyelenggarakan Pelatihan dalam bentuk PDWK di Kabupaten Sambas, ini momentum yang baik bagi peserta karena Balai Diklat yang datang ke Kemenag Sambas sehingga peserta tidak harus diundang ke Jakarta, apalagi dalam masa pandemic covid 19 ini.  

Dalam arahannya, Kepala Kemenag menekankan bahwa pembangunan agama adalah dengan menempatkan agama sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin, semua pegawai ASN kementerian Agama harus menjadi pelopor dan pemberi contoh tauladan bagaimana cara hidup beragama ditengah kemajemukan agama Indonesia.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa guru Madrasah Tsanawiyah mempunyai peran yang signifikan dalam mewujudkan moderasi beragama, karena perannya sebagai ujung tombak pendidikan, Guru Madrasah Diniyah mulai membentuk karakter, pola pikir, sikap dan perilaku anak didik dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini, sehingga nanti diharapkan akan lahir generasi-generasi yang bisa merawat kebinnekaan Indonesia yang maha kaya ini.

Diakhir arahannya, beliau menyampaikan sekaligus mengingatkan kepada seluruh peserta untuk mematuhi protokol kesehatan selama pelatihan ini berlangsung. Sekalipun Kabupaten Sambas termasuk dalam Zona Hijau, akan tetapi kita tidak boleh lengah dan abai terhadap protokol kesehatan, imbuh beliau. Dan dengan mengucap Basmalah, beliau membuka kegiatan secara resmi yang diikuti oleh tepuk tangan para peserta (Tim Sambas)