Berita
Pelatihan Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama Honorer di Kota Jakarta Pusat

Pelatihan Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama Honorer di Kota Jakarta Pusat

Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Jakarta menyelenggarakan Pelatihan Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama Honorer pada Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat yang dilaksanakan selama selama 6 (enam) hari dari tanggal 9 s.d. 14 Mei 2022 bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat.

Pelatihan yang diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang Penyuluih Agama Honorer ini, dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat, Uang. dalam arahannya, Kakankemenag menyampaikan urgensi pelatihan yang akan diikuti oleh para peserta. Kemudian ia menyampaikan bahwa Penyuluh Agama harus tahu dan menguasai 7 program prioritas kementerian Agama yaitu:

  1. Penguatan moderasi beragama.
    Moderasi adalah tengah tengah, seimbang/tidak condong dan tidak berat sebelah/on the track (tidak melebih lebihkan dan menambah nambahkan) karena di Indonesia terdapat 6 agama resmi dan ratusan agama lain. Sehingga ketika kita menyinggung agama lain maka akan terjadi intoleran agama dan bisa menimbulkan perpecahan. Diharapkan peserta bisa menjadi penyuluh agama yang profesional.
  2. Transformasi Digital,
    ini adalah satu keharusan di era 4.0 dimana komunikasi dan aktifitas bisa dilakukan dengan teknologi. Kementerian Agama adalah kementerian mengurusi orang dari lahir hingga meninggal maka pelayanan harus berorientasi pada digital.
  3. Revitalisasi KUA.
    KUA bukan hanya tempat untuk mencatat pernikahan namun lebih dari itu fungsinya adalah sebagai rumah pelayanan dari semua agama. Sebagai garda terdepan pelayanan umat, pusat keagamaan dan pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
  4. Cyber Islamic University.
    Kementerian Agama akan mendirikan universitas secara virtual untuk menjangkau masyarakat yang memiliki keterbatasan biaya dan lokasi.
  5. Kemandirian pesantren.
    Pesantren bisa memberdayakan ekonominya dan tidak hanya ponpes namun juga sekolah sekolah umum lainnya.
  6. Religiousity Index.
    Terciptanya masyarakat yang penuh dengan toleransi.
  7. Tahun toleransi mulai dicanangkan di tahun 2022 sebagai antisipasi tahun politik tahun 2024 untuk menciptakan masyarakat toleran agar polarisasi politik tidak terlalu tajam.

Diharapkan dengan pelatihan ini penyuluh agama akan lebih profesional dan lebih baik lagi berperan di lingkungan masing-masing agar lingkungan bisa menjadi lingkungan toleransi.